Disaat kehilangan seseorang yang dikasihi, terasa bagaikan petir yang menggelegar, menggetarkan dan menggoncang seluruh tubuh akan rasa tidak percaya akan kenyataan yang ada.
Disaat memandang tubuh yang tergeletak diam dalam kekakuan, perasaan seakan bergejolak, mempertanyakan "mengapa ini terjadi?, tadi pagi masih bisa berdiri dan berbicara.." semua pertanyaan muncul bertubi-tubi seiring dengan berputarnya rentetan peristiwa terakhir yang bersamanya dan terngiang kata-kata yang diucapkannya itu sebagai pesan terakhirnya untukku.
Meski dalam tangis yang dalam, aku mencoba untuk mengajaknya berbicara, sambil berharap ia akan bernafas kembali setelah mendengar suaraku, namun tubuh itu tetap diam tak bergerak, terbujur dalam kekakuannya.
Rasa kehilangan yang besar membuat hati ini berduka meski ada rasa ingin berontak, menganggap itu semua hanya mimpi dan berharap agar orang itu tetap hidup sehingga aku dapat memberikannya kebahagiaan yang lebih dan lebih lagi...
Selamat jalan Opaku tersayang, maafkanlah cucumu ini yang belum dapat melakukan keinginanmu, memberikanmu kebahagiaan disaat engkau masih bersama kami. Namun aku yakin engkau tetap dapat melihat dan merasakan kebahagiaanku dari tempatmu berada, disaat waktuku tiba. Disaat itulah engkau turut berbahagia bersama kami orang-orang tersayangmu.
Doa dan sayangku selalu untukmu Opa, aku mencintaimu... Berbahagialah dalam pelukan kasih Bapa di Surga.
amf*26.03.10
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment