Merdeka, atau Mati ?

Tahun 1945 merupakan tahun bersejarah bagi Negara Indonesia, dimana kemerdekaan diraih sampai titik darah penghabisan. Meski dijajah, untungnya para pahlawan perintis kemerdekaan di negri ini tetap memiliki rasa merdeka didalam hati dan jiwa mereka.
Raga boleh terpenjarakan namun pikiran tetap bebas dan gagah berani menghadirkan semangat yang tetap berkobar sehingga sampai detik ini kita dapat memiliki suatu Negara merdeka.

Saat ini, meskipun negri ini sudah medeka, namun masih dapat kita lihat.. adanya jiwa yang tidak merdeka.. Sehingga meski bentuk negaranya sudah merdeka, namun hidupnya bagaikan terpenjara.. seakan mati karena disitu sudah tidak ada lagi semangat untuk hidup.

Disaat dada penuh sesak akan emosi yang harus dilontarkan… disaat hati penuh dengan ungkapan perasaan.. disaat otak harus berhenti berputar hingga mematikan kreatifitas.. disaat mulut harus tertutup rapat.. dibungkam…. diam, tanpa suara.. pasrah tanpa daya upaya..
Menjadikan hidup bagai diambang kematian.. jantung terasa berhenti berdetak, seakan protes akan kondisi batin yang terpenjara. Meski sang tubuh tetap dapat bebas bergerak, namun bagaikan tubuh tanpa jiwa dan roh.

Dapatkah kita bayangkan....
Bila seorang anak kecil yang selalu saja penuh rasa ingin tahu dan ingin diperhatikan, berusaha mengungkapkan segala hal yang dialaminya, dengan polos dan tanpa maksud serta tujuan apapun, harus mengalami hidup bagaikan terpenjara..? dibungkam seribu bahasa.. dimatikan kreatifitasnya, maka ada kemungkinan dia akan tumbuh menjadi manusia yang dingin dan mati.

Mereka membutuhkan kita !
Dalam berbagai hal.. sebagai seorang teman.. sahabat.. tempat berkeluh kesah serta merasakan kenyataan akan adanya kasih.
Kasih yang memiliki sayap berbulu indah.. hingga dapat menerbangkan siapa saja yang menggunakannya, tanpa peduli siapapun ia.. Untuk membawanya menuju hidup yang penuh warna, seindah pelangi cinta dan seharum bunga mawar yang merekah di taman kehidupan kita.

Semoga semangat kemerdekaan 61tahun silam tetap ada didalam hati kita, terus berkobar.. membakar hati kita yang paling dalam, untuk memberikan titik-titik harapan bagi jiwa2 yang hampir padam.
Mereka.. membutuhkan kita.. sebagai pencetus awal.. sebagai pelindung.. sebagai penyemangat.. sebagai pendengar.. untuk memberikan secercah harapan bagi hati yang gundah.. untuk menghancurkan terali2 yang siap membelenggu mereka dengan cara yang halus dan kasat mata.. marilah sama2.. kita ajak mereka untuk terbang melayang, sejauh mata memandang, untuk merasakan betapa nikmat dan indahnya karunia dan kasih Tuhan bagi mereka…
KasihNya memerdekakan kita, karena kasihNya tulus, apa adanya, dan tanpa syarat !.

amf*Aug06

No comments: