Detikan waktu yang bergerak kekanan, tanpa lelah ia terus berputar..
Tak perduli gelap ataupun terang, sunyi ataupun ramai, ia tetap pada porosnya.. tak bergeming,
Tanpa disadari putarannya telah mencapai ratusan, bahkan jutaan kali dalam satu tahunnya,
Dan tanpa terasa… akupun sudah mengikuti gerakan sang detik itu..
Detik pertama yang ku punya, kulihat dunia yang asing dimataku dan kurasakan kehangatan,
Saat ini.. adalah detik ke sembilan ratus juta lebih dalam hidupku dan kulihat diriku berbeda..
Tubuh yang saat detik pertama tanpa berbungkus selembar kain namun penuh kepolosan,
Kini dipenuhi helaian-helaian tak berguna dengan senyum dan atribut sarat makna.
Tubuh ini mungkin tak kecil lagi, namun masih tetap aku yang ada di detik pertama itu,
yang memandang orang disekeliling sambil bertanya, adakah kasihnya yang tulus padaku ?
Hati ini mungkin sudah tak utuh lagi, karna telah banyak tambalan dan potongan didalamnya,
namun ku tetap mau berikan bagian yang terbaik diantara yang tersisa.. bagi orang disekitarku..
Tuhan, aku bersyukur atas segalanya, baik segala kebahagiaan yang boleh aku dapatkan,
Juga air mata yang tanpa kusadari ataupun yang aku buat keluar.. karena ulahku sendiri..
Aku bersyukur padaMU, dan tetap menggantungkan hidupku ini di tanganMu..
meski tubuh ini seringkali nakal dani hati ini membuatmu meringis dan terluka..
meski apapun yang kulakukan itu seakan membuatMU bersedih karenaku.. maafkan aku Tuhan…
Aku ingin selalu mencintaiMU..
Dan kuingin lakukan sesuatu yang dapat membuatMU menangis…
Tangisan bahagia karenaku… karna cintaku padaMU.
Bantu aku ya Tuhan untuk mempersembahkannya hanya untukMU.
Salam cintaku padaMU.
amf*07.12.06
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment