Kehidupan di dunia ini bagaikan sebuah suratan bagi seekor monyet. Ia tak pernah diberitahu saat ia hendak dibawa keluar dari lingkungannya. Untuk tetap berada di sebuah hutan, bermain riang gembira bersama teman juga untuk bermesraan dan bermanja ria dengan sang induk, tidak pernah ada tawaran baginya.
Kerasnya kehidupan menjadikan seekor monyet sebagai korban pemenuhan kebutuhan hidup manusia, dengan menjadikannya sebagai tontonan lucu, memanfaatkan keunikan sang monyet.
Disaat pentas jalanan itu berlangsung, sang monyet seakan menggunakan topeng, ia berjalan selayaknya manusia.. melangkah dengan melenggak-lenggop penuh rasa bangga dan kepala pun menengadah disaat terdengar gemuruh tepuk tangan penonton.
Disaat itu pula penonton terus tertawa hingga terbahak-bahak melihat tingkah manusianya-sang monyet yang dianggapnya lucu itu.
Entah siapa sesungguhnya yang bangga dengan menjadi manusia…
amf*25.01.08
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment