DAUN sangat menyukai Angin, karena dengan apa yang dimiliki Angin, mampu membuatnya melayang.. Bagaikan sebuah harapan akan adanya cinta sejati.
DAUN juga menyukai Air karena disaat menjadi Embun.. DAUN bisa banyak bercerita padanya saat Embun berada diatasnya.. Sentuhannya membuat DAUN menyukainya..
Air yang menyirami DAUN mampu membuat DAUN merasa segar dan dapat bermain bersamanya..
Namun bila Air yang membasahinya berubah menjadi keras seakan tusukan2 tajam yang menyesah potongan2 hatinya..
DAUN ingin terbang bersama Angin.. Melayang di udara.. Berpelukan dengan sang alam.. Meski setelahnya DAUN harus mati..
DAUN lupa akan Air yang telah menemaninya untuk tumbuh menjadi besar.. Membuatnya berisi hingga menjadi DAUN yg kuat.
DAUN lupa akan mentari yang slalu beri kehangatan cinta yang membuat DAUN memiliki angan untuk bersama daun yang lain membentuk mahkota yang indah dengan menjadikan semua daun di pohon itu tumbuh baik dan rindang, menjadikan alam samakin indah dengan aroma kasihnya..
DAUN lupa akan kasih pencipta yang adalah sumber semuanya itu.. Yang menciptakan tanah yang menjadi tempatnya berpijak, setiap ranting yang menopang tubuhya untuk dapat merasakan kelembutan cinta sang Angin, setiap Air yang mengalir dan membasahi dirinya, matahari yang membuatnya menjadi pembelajar kasih, semuanya..
DAUN lupa.. bahwa Dia lah yg terutama, bukan ciptaannya..
amf*11.06.07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment