Disuatu persimpangan jalan, kulihat seorang ibu berjalan dari ujung garis pembatas jalan raya menghampiri setiap pintu mobil.. menadahkan tangannya. Dengan pakaian rumah sehari-hari, ia melangkahkan kakinya menghampiri setiap jendela, sambil tersenyum.. Lalu kembali menadahkan tangannya.. Begitu seterusnya dengan tetap memperlihatkan senyum dibibirnya.
Mungkin saja uang yang didapatnya belumlah memuaskan hati dan kebutuhannya.. dan bahkan hanya lambaian tangan ataupun sikap cuek yang diterimanya.. Namun senyum itu tetap hadir disana, dari hari ke hari.. dari setiap pergantian lampu merah yang satu hingga ke mobil terakhir.
Melihatnya, aku menjadi malu…
Aku merasa hidup begitu berat dan bertingkah seakan hidupku lebih sulit darinya.. hingga aku lupa untuk tersenyum.. dan tak lagi mampu hadirkan senyuman di setiap hari-hari hidupku.. Begitu sukarnya kah hidupku ini dibandingkan Ibu itu ? dimana ia dapat tetap tersenyum tak peduli betapa beratnya hidup yang ia alami hingga harus terus menadahkan tangannya, mengharapkan belas kasih dari sesama.
Aku harus belajar padanya.. Bahwa Senyuman itu bagaikan sebuah Virus.
Karena melalui senyuman, kasih dapat menular dengan cepatnya ke setiap orang, hanya melalui sebuah Wajah yang Tuhan anugerahkan pada setiap kita.
Bahwa dari senyumannya itu tanpa disadarinya, dapat menggugah setiap hati untuk ikut tersenyum.. hingga jadikan jiwa ini merasa nyaman, tentram.. dan setiap saat senyum itu pun terus mengembang dan menularkannya kepada orang lain.. Begitu seterusnya...
Hingga menyadari... Bahwa hidup ini akan terasa begitu indahnya bila dilewati dengan senyuman yang terukir di setiap wajah, bagai goresan pelangi yang menghiasi langit biru dengan segala keindahannya.
Tersenyumlah setiap saat kepada semua orang yang kita temui,
Agar mereka melihat Yesus sungguh ada didalam hati kita.
amf*05.07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment