Sperti anak kecil

Saat memasuki lorong menuju sebuah aula, dan berpapasan dengan beberapa anak, mereka memberi kami salam. Sekumpulan anak putri sedang bermain dengan riangnya, mengisi waktu yang tersisa menjelang istirahat malam hari.
Permainan yang begitu sederhana seperti yang pernah kumainkan saat kecil dulu, mengembangkan lamunanku..
Mereka begitu riang tertawa, bermain.. meskipun besok ada ulangan, namun mereka dapat tertawa lepas, tanpa beban, seakan mengingatkan bahwa saat ini.. detik ini.. adalah untuk hari ini..

Seorang anak mengusik lamunanku dan bertanya, “Kakak datang kesini untuk apa?” lalu kujawab sekenanya, “Cuma main aja..” Menurutku jawaban itu tak salah, karena memang saat itu aku datang untuk menemani temanku yang hari itu ingin mengunjungi mereka di hari ulangtahunnya.
Namun pertanyaan itu, membuatku berpikir..
Bila aku jadi mereka, jawaban seperti apakah yang aku inginkan..?
“Hanya sekedar main?”
“Mau jadi penonton, melihat kami anak-anak dari panti asuhan?”
“Huh.. no way, emangnya kami ini sirkus apa?”
Hehe kata2 itu membuatku tertawa kecil.. menertawakan diriku sendiri.., karena kata2 itu kerap kali kuungkapkan kepada beberapa teman bila kami akan mengunjungi tempat2 tersebut.
“Ternyata saat itu, malah aku yang mengingkarinya.. Oh, Maafkan aku..”

Tak disangka beberapa anak muncul dihadapanku dengan pertanyaan yang sama, namun kuubah jawabanku..
“Kakak mau ketemu kamu..”
Dan ia pun tersenyum padaku, begitu juga hati ini pun ikut tersenyum..
Haha seperti orang yang bertemu pacar saja, pikirku sambil tersipu..

Ada seorang anak kelas 2SD datang menghampiri lalu duduk disebelahku.. Ia bercerita tentang sekolahnya.. mamanya.. teman2nya.. susternya.. hingga beberapa rahasianya.. dan obrolan kami berdua membuat dua anak lain ikut mendekati dan mereka pun jadi ikutan bicara.. bercerita tentang dirinya..

Saat itu aku jadi teringat akan pesan Yesus,
“Datanglah kepadaku, seperti layaknya seorang anak kecil”.
Ayat itu sering kudengar akhir2 ini, namun kali ini aku sungguh dapat merasakan, bagaimana senangnya perasaan Tuhan Yesus..
Disaat seorang anak datang menghampiriNYA.. bercerita.. berbicara dari hati ke hati..
Tanpa batasan apapun..
Karena yang ada hanyalah perasaan untuk merangkulnya.. mendekapnya erat kedalam pangkuan, sambil mendengarkan keluh kesah hidupnya.. semua terasa dekat dan nyaman.

MataNYA tebarkan kehangatan Cinta..
SentuhanNYA redamkan kegalauan hati, menentramkan jiwa..
Berikan pengharapan akan indahnya hari esok, karna ketulusan KasihNYA.

amf*21may06

Semua itu MilikNYA

Kekhawatiran dalam hidup, seringkali muncul di benak ini,
Membayangi pekerjaan, keluarga, pelayanan, serta masa depan.
Ketakutan seringkali hinggap dipelupuk mata ini,
Permainkan Hati yang ingin berserah kepadaNYA.

Lahir tanpa membawa apapun, tak dapat dipungkiri
Namun dunia selalu menarik sang jiwa tuk selalu meraih segalanya..
Memimpikan semua keinginan agar jadi kenyataan
Membuat hidup bagai suatu perahan tuk dapatkan SESUATU.

Disaat SESUATU itu hilang.. hidup terasa kacau, tiada arti..
Padahal IA berhak untuk mengambilnya kembali..
Seperti kematian yang tidak membawa harta, yang tak pernah dapat dihindari
Karena semua itu adalah MilikNYA.

amf*17.05.06

ENGKAU BERHARGA

Disaat merasa sendiri, seakan semua orang meninggalkan kita..
Disaat berada pada satu titik terendah dalam hidup..
Disaat menjadi orang yang bodoh, terbuang dan tak berguna..
Datanglah pada YESUS.. maka IA akan datang menghampiri, melalui apapun.. dan siapapun..
Tuk tunjukkan KasihNYA.. “Engkau berharga dimataKU, karna engkau adalah anakKU”.

amf*03.05.06